Selasa, 26 Januari 2010
CaRa MeNiNgGiKaN BaDaN
1. Tidur yang mencukupi: Pastikan anda meluangkan waktu sebanyak 8 jam sehari di atas tempat tidur.Kurang Tidur dapat merendahkan penghasilan hormon pertumbuhan.Usahakan bagi balita mendapatkan waktu tidur yang cukup,sekitar 9 jam.sedangkan bagi remaja dan dewasa ambillah tidur sekitar 7-8 jam sehari.2. Makan dengan bijak: Makan setiap hari (sarapan, makan siang, makan malam dan minum malam). Pastikan setiap hidangan yang diambil adalah seimbang.3. Makan Pra-Latihan: Ambil makanan yang mempunyai protein dan karbohirat sekurang-kurangnya 2 jam sebelum kita melakukan senam peninggi badan. Miskipun kita tidak berasa lapar sebelum bersenam, kita boleh mengambil snek untuk menghindari lapar ketika bersenam. ahli makanan telah mendapati seseorang yang melakukan olahraga dengan perut kosong akan mengalami penurunan penghasilan hormon pertumbuhan sebanyak 54%.4. Lakukan secara maksimum ketika latihan: Apa yang kita lakukan ketika lathan memberi kesan terhadap kelenjar pituitari. Kekerapan kita melakukan latihan akan menambahkan penghasilan hormon pertumbuhan. Seseorang yang kerap melakukasenam peninggi badan akan menghasilkan lebih banyak hormon ini. Pastikan kita melakukan latihan sekurang-kurangnya 3 kali seminggu (20 menit setiap sesesi)5. Makanan tambahan: Pengambilan asam amino dalam pil muti-vitamin sebelum kita olahraga boleh membantu dalam penghasilan hormon pertumbuhan.6. Makanan Sebelum tidur: Nah yang satu ini perlu diperhatikan,jangan ambil makanan dalam jumlah yang banyak sebelum kita tidur.Hal ini dilakukan agar tubuh tidak banyak menggalakan penghasilan hormon insulin.Badan kita akan menghasilkan hormon pertumbuhan dalam waktu 2 jam sesudah makan.Penghasilan hormon insulin akan menurunkan penghasilan hormon pertumbuhan. [Source : rahasiatinggisehat.wordpress.comCara meninggikan badan diatas dijamin murah dan simpel cara pelaksaannya. Dan insya Allah dengan usaha sungguh-sungguh dan kerja keras tujuan anda untuk meninggikan badan berhasil,amiin...
Arti PerSahabatan
“Ayo, dong!! Kalau tak cepat kita bisa terlambat!”teriak Lucia kepada temannya, Eric. “Iya, tunggu bentar, tali sepatuku lepas, lagian kamu juga yang salah, bangun kok jam 6?” jawab Eric. Lucia malas menjelaskan, jadi ia hanya diam dan mendengus kesal.
“Jangan banyak tanya, aku begadang ngerjain PR, tau!”jelas Lucia. Dan Eric pun selesai mengikat tali sepatunya yang lepas. Mereka berdua lari ke sekolah, dan sampai tepat sebelum bel berbunyi.
“Untung enggak terlambat, kalau terlambat, bisa-bisa kita dimarahi guru piket yang galak itu!” ujar Lucia, lega. Eric hanya manggut-manggut, dia sedang memperhatikan teman baiknya sejak kecil itu.
Bagi Eric, Lucia sudah seperti saudaranya. Setiap hari pergi dan pulang sekolah bersama, belajar bersama. Tapi mereka tetap saja sering bertengkar karena masalah sepele. Dan biasanya Eric yang mengalah. Sebab dia tahu sifatnya Lucia, keras kepala namun baik hati dan bisa diandalkan.
Bel sekolah berbunyi, menandakan seluruh siswa SMP Tunas Bangsa dipersilahkan pulang, kecuali yang ada kegiatan ekskul di sekolah.
Lucia dan Eric mengikuti ekskul Karate yang diadakan setiap hari Rabu sepulang sekolah. Lucia dan Eric sama hebatnya, sudah hampir mencapai “sabuk hitam” yang menjadi impian mereka. Guru pembina sangat salut pada mereka atas prestasi tersebut.
“Pulang bareng lagi kan, Lucia?” tanya Eric. Lucia mengangguk sambil memukul pundak Eric. Eric langsung mengerti, itu artinya Lucia minta tunggu sebentar, kalau bukan ke toilet ya, mau jajan dulu. Setelah Lucia kembali, mereka pulang.
Rumah mereka bersebelahan, kedua orangtua mereka sudah berteman akrab. Ayah Lucia dan ayah Eric adalah rekan kerja, sedangkan kedu ibu mereka adalah teman sejak SD yang bertemu kembali ketika Eric pindah rumah ketika masih TK.
Lucia mempunyai cita-cita, yaitu menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Dia ingin menjadi dokter gigi. Sedangkan Eric, mempunyai cita-cita menjadi dokter anak, atau guru olahraga.
Ya, Eric memang senang pada kekuatan fisik. Sedangkan Lucia menyukai fisik dan ilmu pengetahuan. Mereka menjadi saingan di kelas. Dalam pelajaran, mencari teman, bahkan dalam kekuaan fisik. Tapi sebenarnya, mereka saling menyayangi seperti saudara.
“Eric, kamu udah ngerjain PR IPA belum? Kalau udah, kita tanding yuk, siapa yang dapat nilai paling tinggi!” tantang Lucia.
Eric dengan gemas menjawab “Terserah! Aku lagi gak niat nih, capek tanding terus”.
“Ayo, anak-anak, duduk semua! Ada pengumuman penting dari pihak sekolah!” teriak Bu Guru yang baru saja masuk ke kelas. Setelah semua murid duduk, Bu Guru pun mengutarakan maksudnya
“Anak-anak, untuk menyambut hari ulang tahun sekolah ini, kalian para siswa siswi kelas 1 SMP akan mengadakan acara. Untuk kelas kita, Ibu usulkan Festival Olahraga, ada yang punya usul lain?” jelas Bu Guru. Setelah menunggu beberapa saat, Bu Guu bicara lagi.
“Sepertinya semua setuju, ya? Baiklah, kalau begitu usulan kelas kita kepada Kepala Sekolah adalah mengadakan Festival Olahraga, dan untuk ketua panitia mungkin Eric saja ya? Yang lain bagaimana? Setuju semuanya?”. “Seetujuuuu!!!!!!!!!!”
Eric dan Lucia yang jago di bidang olahraga pun senang. Lucia langsung menghampiri Eric yang sedang melamun.
“Ketua! Jangan melamun terus dong! Kita harus menyusun rencana untuk melaksanakan Festival Olahraga nanti. Dan aku mau, di festival nanti ada pertandingan basket, baseball, sepak bola dan lomba lari. Kurasa cukup segitu saja. Atau ada yang mau ditambahkan?” ujar Lucia panjang lebar.
Tidak ada respon dari Eric. Lucia yang sedang panas-panasnya, langsung membentak Eric. “Ketua bodoh! Dari tadi usul wakilnya gak pernah ditanggapin! Ketua apaan nih? Masa’ harus digetok dulu sih, kepalanya biar nyadar?”.
Eric yang sedang bingung, kaget mendengar perkataan Lucia. Dan terjadilah adu mulut antara mereka berdua.
“Kamu tuh gak punya pengertian apa?! Aku tuh lagi pusing tau! Gak perlu teriak-teriak di dekat aku! Terserah kamu aja deh, mau festival apa dan lomba apa! Aku lagi gak mau ambil pusing sama kamu!” teriak Eric sambil berlalu ke halaman belakang sekolah. Lucia pun mengikuti karena keheranan.
Untuk pertama kalinya Lucia melihat Eric murung. Lucia pun mengalah dan minta maaf. Setelah Eric memaafkannya, Lucia pun bertanya “Ada apa, Eric? Kok kamu murung? Mukamu kelihatan kusut tuh, belum disetrika ya?”. “iya, belum disterika, Kenapa? Kamu mau nyetrika mukaku? Memang setrikanya udah panas?” sahut Eric.
“Mau saja sih aku menyetrika mukamu yang kusut itu, tapi udah dicuci belum? Kalau belum dicuci, ntar setrikaku yang rusak” canda Lucia. Mereka pun tertawa bersama.
“Aku sedang kesal, nih. Habisnya ada anak kelas 2 yang nantangin aku main basket dan baseball, anaknya ada dua, waktunya bersamaan, apa yang harus ku tanggapi, ya? Basket atau baseball?” jelas anak yang sedang murung ini.
Lucia mendengarkan dengan eksama cerita Eric yang sedang kebingungan. Dan Lucia mengungkapkan pendapatnya “Gak usah ditanggepin deh, anak kelas 2 yang galak itu, lebih baik kamu biarkan saha mereka, kalau menganggumu, pukul saja dengan jurus karatemu”.
“ Tapi kalau ku biarkan, mereka akan melukai semua anak di kelas kita, sepertinya mereka juga mengancam akan membuatku malu di depan orang banyak jika aku melapor pada guru atau kepala sekolah” ujar Eric, lesu. Lucia berpikir keras, dan akhirnya ia menemuukan sebuah ide, namun cukup gila untuk mengatakan ini adalah ide yang masuk akal.
“Kedua anak kelas 2 itu kan tidak saling kenal, bagaimana kalau aku menyamar menjadi kamu, untuk mengikuti pertandingan basket, sedangkan kamu mengajak kakak kelas yang lain untuk bertanding baseball di tempat lain, jadi gak ketahuan kalau ada 2 Eric. Lagian wajah kita mirip banget, udah kayak saudara kembar, kan?” Lucia menjelaskan ide gilanya.
Eric yang kaget, hanya bisa mengikuti perkataan Lucia, setelah melihat Lucia mengepalkan tangannya kepada Eric. Dan tibalah hari pertandingan tersebut.
“Lucia, kau beneran akan menyamar sebagai aku? Suara dan wajah kita memang mirip, tapi postur tubuh kan beda banget!” ujar Eric. Dan Eric pun mendapat satu pukulan dari Lucia.
“Jangan mentang-mentang aku cewek, kamu bilang postur tubuh beda jauh dong! Aku kan sengaja pake baju yang gede, biar mirip kayak kamu, bodoh!” teriak Lucia (kata-kata kasarnya jangan ditiru, ya).
Eric hanya menganga melihat Lucia memakai pakaian anak cowok. “memang iya, sih, kalau Lucia pake baju kayak gitu, beneran mirip kayak anak cowok” gumam Eric dalam hati.
Lucia, eh maksudnya Eric ke-2 bertanding basket. Sedangkan Eric yang asli mengikuti pertandingan baseball. Dan…. “YES! Aku menang! Dengan begini penyamaranku berhasil!” teriak Lucia dalam hati.
Namun keceriaannya berubah ketika melihat sesuatu yang ganjil. Para pemain basket yang tadi, nampak berubah. “Ya ampun! Ternyata mereka perempuan! Pantas saja tadi, aku merasa kekuatan mereka hampir sama denganku. Tapi kenapa mereka menyamar menjadi laki-laki?” gumam Lucia.
Salah satu dari para perempuan itu maju dan berkata “Kami ini hanya ingin melihat, seberapa mampu anak yang bernama Eric, yang katanya jago main basket, kami hanya ingin menguji, seberapa besar nyali Eric untuk mengahadapi lawan yang senior”.
“Kami juga ingin melihat, apa reaksinya ketika dia tahu bahwa lawannya adalah perempuan, tapi ternyata, yang datang malah temannnya, perempuan lagi! kau takkan bisa menipu mata kami dengan penampilan seperti itu, sebab tetap saja postur tubuh kalian berbeda, tega sekali si Eric itu, menyuruh perempuan untuk menggantikannya” lanjut mereka.
“Eric bukan orang seperti itu, lagi pula aku yang ingin menggantikannya, karena dia juga ada pertandingan dengan anak kelas 2 dalam bidang baseball, lagian kalian kakak kelas yang tidak ada kerjaan malah menganggu anak kelas 1. anak cowok lagi. kalau anak cewek sih gak apa” ujarku.
“kalau kalian mau membukikan perkataanku, datang saja ke lapangan taman baseball di dekat sini, kalian akan melihat, Eric yang asli berjuang demi teman-teman sekelasnya!” teriak Lucia, panjang lebar sambil lari ke lapangan baseball.
Terpaksa kakak kelas tadi mengikuti Lucia untuk membuktikan perkataan Lucia. Salah seorang dari mereka mengikuti Lucia untuk mencari satu kepastian yang berbeda dari teman-temannya.
“Eric!!! Kamu menang kan?” teriak Lucia dari jauh. Eric memalingkan pandangannya ke arah Lucia yang beru saja sampai di lapangan. Eric ikut berteriak “Ya! Aku menang melawan mereka dengan tim baseball dadakan yang kubuat sendiri! Kamu sendiri menang tidak?”.
“Ya! Aku menang melawan kakak kelas yang ternyata perempuan” ujar Lucia. Eric yang sudah mendekat ke arah Lucia terkejut. “Jadi kakak ini pacarnya ketua tim lawanku? Tadi aku memukul bola dan mengenai kepalanya. Saat pingsan ia mengigau tentang basket dan seorang gadis berambut coklat panjang bernama Karina” jelas Eric kepada kakak kelas yang tadi bicara dengan Lucia.
“Ya! Kami hanya ingin menguji persahabatan kalian yang sudah terjalin sejak kecil. Jangan sampai berujung buruk seperti aku dan Ben yang tadi Eric buat pingsan”.
Lucia dan Eric heran…
“Kami mendengar ada anak kelas yang bersahabat baik sejak kecil dan kulihat kalian sangat akrab. Kami ingin menguji keakraban kalian sampai dimana. Aku yang menyusun rencana ini agar kalian tidak kehilangan sahabat seperti aku dan Ben yang khilangan sahabat baik kami karena mereka salah paham” ujar Karina panjang lebar.
“Tak apa, Kak. Kami sangat senang atas perhatiannya. Aku dan Eric juga minta maaf karena telah membuat kakak dan pacar kakak kesusahan. Karena rencana kak Karina dan Kak Ben, kami jadi saling tolong menolong. Tapi darimana kakak tahu, kalau kami sdang bertengkar?” tanya Lucia.
“Aku tahu dari teman sekelas kalian. Katanya kalian sedang bertengkar untuk menentukan cabang olahraga di festival nanti, kalian saling berselisih pendapat lagi dan akhirnya beretengkar sungguhan, padahal biasanya kalian hanya bertengkar canda kan?”jelas Kak Karina. Lucia hanya mengangguk.
Sejak saat itu, Lucia dan Eric tidak pernah bertengkar lagi. mereka kini selalu berependapat sama, kalau pun berebeda pendapat, mereka akan menggunakan akal untuk menyatukan pendapat masing-masing.
Mereka pun sering bermain bersama Kak Karina dan Kak Ben ketika hari libur. Bahan kalau mau ada ulangan atau ujian, mereka berempat belajar bersama. Lucia dan Eric pun mengerti artinya persahabatan sejati. Yaitu saling adanya toleransi.
Mereka yang dulunya bersahabat namun selalu bertengkar, kini menjadi bersahabat dengan bertengkar sebatas candaan belaka… Sadar, mereka sudah sadar…
Festival Olahraga pun dimulai. segala susunan acara yang kami buat berjalan dengan sangat lancar. semua siswa bersenang-senang mengikuti berbagai perlombaan. ada juga yang membuka stand untuk berjualan. pokoknya, acar Festival Olahraga SMP Tunas Bangsa sukses besar!!
Persahabatan itu merupakan hal terindah yang bisa dimiliki siapapun… dan kita yang memlikinya, bersyukurlah… kini aku pun akan menjaga persahabatanku dengan sahabat-sahabatku yang tersayang…..
“Jangan banyak tanya, aku begadang ngerjain PR, tau!”jelas Lucia. Dan Eric pun selesai mengikat tali sepatunya yang lepas. Mereka berdua lari ke sekolah, dan sampai tepat sebelum bel berbunyi.
“Untung enggak terlambat, kalau terlambat, bisa-bisa kita dimarahi guru piket yang galak itu!” ujar Lucia, lega. Eric hanya manggut-manggut, dia sedang memperhatikan teman baiknya sejak kecil itu.
Bagi Eric, Lucia sudah seperti saudaranya. Setiap hari pergi dan pulang sekolah bersama, belajar bersama. Tapi mereka tetap saja sering bertengkar karena masalah sepele. Dan biasanya Eric yang mengalah. Sebab dia tahu sifatnya Lucia, keras kepala namun baik hati dan bisa diandalkan.
Bel sekolah berbunyi, menandakan seluruh siswa SMP Tunas Bangsa dipersilahkan pulang, kecuali yang ada kegiatan ekskul di sekolah.
Lucia dan Eric mengikuti ekskul Karate yang diadakan setiap hari Rabu sepulang sekolah. Lucia dan Eric sama hebatnya, sudah hampir mencapai “sabuk hitam” yang menjadi impian mereka. Guru pembina sangat salut pada mereka atas prestasi tersebut.
“Pulang bareng lagi kan, Lucia?” tanya Eric. Lucia mengangguk sambil memukul pundak Eric. Eric langsung mengerti, itu artinya Lucia minta tunggu sebentar, kalau bukan ke toilet ya, mau jajan dulu. Setelah Lucia kembali, mereka pulang.
Rumah mereka bersebelahan, kedua orangtua mereka sudah berteman akrab. Ayah Lucia dan ayah Eric adalah rekan kerja, sedangkan kedu ibu mereka adalah teman sejak SD yang bertemu kembali ketika Eric pindah rumah ketika masih TK.
Lucia mempunyai cita-cita, yaitu menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Dia ingin menjadi dokter gigi. Sedangkan Eric, mempunyai cita-cita menjadi dokter anak, atau guru olahraga.
Ya, Eric memang senang pada kekuatan fisik. Sedangkan Lucia menyukai fisik dan ilmu pengetahuan. Mereka menjadi saingan di kelas. Dalam pelajaran, mencari teman, bahkan dalam kekuaan fisik. Tapi sebenarnya, mereka saling menyayangi seperti saudara.
“Eric, kamu udah ngerjain PR IPA belum? Kalau udah, kita tanding yuk, siapa yang dapat nilai paling tinggi!” tantang Lucia.
Eric dengan gemas menjawab “Terserah! Aku lagi gak niat nih, capek tanding terus”.
“Ayo, anak-anak, duduk semua! Ada pengumuman penting dari pihak sekolah!” teriak Bu Guru yang baru saja masuk ke kelas. Setelah semua murid duduk, Bu Guru pun mengutarakan maksudnya
“Anak-anak, untuk menyambut hari ulang tahun sekolah ini, kalian para siswa siswi kelas 1 SMP akan mengadakan acara. Untuk kelas kita, Ibu usulkan Festival Olahraga, ada yang punya usul lain?” jelas Bu Guru. Setelah menunggu beberapa saat, Bu Guu bicara lagi.
“Sepertinya semua setuju, ya? Baiklah, kalau begitu usulan kelas kita kepada Kepala Sekolah adalah mengadakan Festival Olahraga, dan untuk ketua panitia mungkin Eric saja ya? Yang lain bagaimana? Setuju semuanya?”. “Seetujuuuu!!!!!!!!!!”
Eric dan Lucia yang jago di bidang olahraga pun senang. Lucia langsung menghampiri Eric yang sedang melamun.
“Ketua! Jangan melamun terus dong! Kita harus menyusun rencana untuk melaksanakan Festival Olahraga nanti. Dan aku mau, di festival nanti ada pertandingan basket, baseball, sepak bola dan lomba lari. Kurasa cukup segitu saja. Atau ada yang mau ditambahkan?” ujar Lucia panjang lebar.
Tidak ada respon dari Eric. Lucia yang sedang panas-panasnya, langsung membentak Eric. “Ketua bodoh! Dari tadi usul wakilnya gak pernah ditanggapin! Ketua apaan nih? Masa’ harus digetok dulu sih, kepalanya biar nyadar?”.
Eric yang sedang bingung, kaget mendengar perkataan Lucia. Dan terjadilah adu mulut antara mereka berdua.
“Kamu tuh gak punya pengertian apa?! Aku tuh lagi pusing tau! Gak perlu teriak-teriak di dekat aku! Terserah kamu aja deh, mau festival apa dan lomba apa! Aku lagi gak mau ambil pusing sama kamu!” teriak Eric sambil berlalu ke halaman belakang sekolah. Lucia pun mengikuti karena keheranan.
Untuk pertama kalinya Lucia melihat Eric murung. Lucia pun mengalah dan minta maaf. Setelah Eric memaafkannya, Lucia pun bertanya “Ada apa, Eric? Kok kamu murung? Mukamu kelihatan kusut tuh, belum disetrika ya?”. “iya, belum disterika, Kenapa? Kamu mau nyetrika mukaku? Memang setrikanya udah panas?” sahut Eric.
“Mau saja sih aku menyetrika mukamu yang kusut itu, tapi udah dicuci belum? Kalau belum dicuci, ntar setrikaku yang rusak” canda Lucia. Mereka pun tertawa bersama.
“Aku sedang kesal, nih. Habisnya ada anak kelas 2 yang nantangin aku main basket dan baseball, anaknya ada dua, waktunya bersamaan, apa yang harus ku tanggapi, ya? Basket atau baseball?” jelas anak yang sedang murung ini.
Lucia mendengarkan dengan eksama cerita Eric yang sedang kebingungan. Dan Lucia mengungkapkan pendapatnya “Gak usah ditanggepin deh, anak kelas 2 yang galak itu, lebih baik kamu biarkan saha mereka, kalau menganggumu, pukul saja dengan jurus karatemu”.
“ Tapi kalau ku biarkan, mereka akan melukai semua anak di kelas kita, sepertinya mereka juga mengancam akan membuatku malu di depan orang banyak jika aku melapor pada guru atau kepala sekolah” ujar Eric, lesu. Lucia berpikir keras, dan akhirnya ia menemuukan sebuah ide, namun cukup gila untuk mengatakan ini adalah ide yang masuk akal.
“Kedua anak kelas 2 itu kan tidak saling kenal, bagaimana kalau aku menyamar menjadi kamu, untuk mengikuti pertandingan basket, sedangkan kamu mengajak kakak kelas yang lain untuk bertanding baseball di tempat lain, jadi gak ketahuan kalau ada 2 Eric. Lagian wajah kita mirip banget, udah kayak saudara kembar, kan?” Lucia menjelaskan ide gilanya.
Eric yang kaget, hanya bisa mengikuti perkataan Lucia, setelah melihat Lucia mengepalkan tangannya kepada Eric. Dan tibalah hari pertandingan tersebut.
“Lucia, kau beneran akan menyamar sebagai aku? Suara dan wajah kita memang mirip, tapi postur tubuh kan beda banget!” ujar Eric. Dan Eric pun mendapat satu pukulan dari Lucia.
“Jangan mentang-mentang aku cewek, kamu bilang postur tubuh beda jauh dong! Aku kan sengaja pake baju yang gede, biar mirip kayak kamu, bodoh!” teriak Lucia (kata-kata kasarnya jangan ditiru, ya).
Eric hanya menganga melihat Lucia memakai pakaian anak cowok. “memang iya, sih, kalau Lucia pake baju kayak gitu, beneran mirip kayak anak cowok” gumam Eric dalam hati.
Lucia, eh maksudnya Eric ke-2 bertanding basket. Sedangkan Eric yang asli mengikuti pertandingan baseball. Dan…. “YES! Aku menang! Dengan begini penyamaranku berhasil!” teriak Lucia dalam hati.
Namun keceriaannya berubah ketika melihat sesuatu yang ganjil. Para pemain basket yang tadi, nampak berubah. “Ya ampun! Ternyata mereka perempuan! Pantas saja tadi, aku merasa kekuatan mereka hampir sama denganku. Tapi kenapa mereka menyamar menjadi laki-laki?” gumam Lucia.
Salah satu dari para perempuan itu maju dan berkata “Kami ini hanya ingin melihat, seberapa mampu anak yang bernama Eric, yang katanya jago main basket, kami hanya ingin menguji, seberapa besar nyali Eric untuk mengahadapi lawan yang senior”.
“Kami juga ingin melihat, apa reaksinya ketika dia tahu bahwa lawannya adalah perempuan, tapi ternyata, yang datang malah temannnya, perempuan lagi! kau takkan bisa menipu mata kami dengan penampilan seperti itu, sebab tetap saja postur tubuh kalian berbeda, tega sekali si Eric itu, menyuruh perempuan untuk menggantikannya” lanjut mereka.
“Eric bukan orang seperti itu, lagi pula aku yang ingin menggantikannya, karena dia juga ada pertandingan dengan anak kelas 2 dalam bidang baseball, lagian kalian kakak kelas yang tidak ada kerjaan malah menganggu anak kelas 1. anak cowok lagi. kalau anak cewek sih gak apa” ujarku.
“kalau kalian mau membukikan perkataanku, datang saja ke lapangan taman baseball di dekat sini, kalian akan melihat, Eric yang asli berjuang demi teman-teman sekelasnya!” teriak Lucia, panjang lebar sambil lari ke lapangan baseball.
Terpaksa kakak kelas tadi mengikuti Lucia untuk membuktikan perkataan Lucia. Salah seorang dari mereka mengikuti Lucia untuk mencari satu kepastian yang berbeda dari teman-temannya.
“Eric!!! Kamu menang kan?” teriak Lucia dari jauh. Eric memalingkan pandangannya ke arah Lucia yang beru saja sampai di lapangan. Eric ikut berteriak “Ya! Aku menang melawan mereka dengan tim baseball dadakan yang kubuat sendiri! Kamu sendiri menang tidak?”.
“Ya! Aku menang melawan kakak kelas yang ternyata perempuan” ujar Lucia. Eric yang sudah mendekat ke arah Lucia terkejut. “Jadi kakak ini pacarnya ketua tim lawanku? Tadi aku memukul bola dan mengenai kepalanya. Saat pingsan ia mengigau tentang basket dan seorang gadis berambut coklat panjang bernama Karina” jelas Eric kepada kakak kelas yang tadi bicara dengan Lucia.
“Ya! Kami hanya ingin menguji persahabatan kalian yang sudah terjalin sejak kecil. Jangan sampai berujung buruk seperti aku dan Ben yang tadi Eric buat pingsan”.
Lucia dan Eric heran…
“Kami mendengar ada anak kelas yang bersahabat baik sejak kecil dan kulihat kalian sangat akrab. Kami ingin menguji keakraban kalian sampai dimana. Aku yang menyusun rencana ini agar kalian tidak kehilangan sahabat seperti aku dan Ben yang khilangan sahabat baik kami karena mereka salah paham” ujar Karina panjang lebar.
“Tak apa, Kak. Kami sangat senang atas perhatiannya. Aku dan Eric juga minta maaf karena telah membuat kakak dan pacar kakak kesusahan. Karena rencana kak Karina dan Kak Ben, kami jadi saling tolong menolong. Tapi darimana kakak tahu, kalau kami sdang bertengkar?” tanya Lucia.
“Aku tahu dari teman sekelas kalian. Katanya kalian sedang bertengkar untuk menentukan cabang olahraga di festival nanti, kalian saling berselisih pendapat lagi dan akhirnya beretengkar sungguhan, padahal biasanya kalian hanya bertengkar canda kan?”jelas Kak Karina. Lucia hanya mengangguk.
Sejak saat itu, Lucia dan Eric tidak pernah bertengkar lagi. mereka kini selalu berependapat sama, kalau pun berebeda pendapat, mereka akan menggunakan akal untuk menyatukan pendapat masing-masing.
Mereka pun sering bermain bersama Kak Karina dan Kak Ben ketika hari libur. Bahan kalau mau ada ulangan atau ujian, mereka berempat belajar bersama. Lucia dan Eric pun mengerti artinya persahabatan sejati. Yaitu saling adanya toleransi.
Mereka yang dulunya bersahabat namun selalu bertengkar, kini menjadi bersahabat dengan bertengkar sebatas candaan belaka… Sadar, mereka sudah sadar…
Festival Olahraga pun dimulai. segala susunan acara yang kami buat berjalan dengan sangat lancar. semua siswa bersenang-senang mengikuti berbagai perlombaan. ada juga yang membuka stand untuk berjualan. pokoknya, acar Festival Olahraga SMP Tunas Bangsa sukses besar!!
Persahabatan itu merupakan hal terindah yang bisa dimiliki siapapun… dan kita yang memlikinya, bersyukurlah… kini aku pun akan menjaga persahabatanku dengan sahabat-sahabatku yang tersayang…..
Tips Menghafal Al-Qur'an dengan Cepat
Al-Qur’an adalah kitab rujukan bagi umat islam dalam menentukan suatu perkara hukum, “ Orang yang di dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al-Qur’an ibarat rumah yang bobrok. “ ( Mashabihus Sunnah ).
Olehnya itu Rasulullah perpesan kepada para sahabat dan untuk semua ummatnya agak senantiasa berpegang teguh kepada Al-qur’an dan As-sunnah, segaimana yang beliau pesankan dalam hadistnya “ aku meninggalkan dua pusaka untuk kalian barang siapa yang berpegang teguh kepadanya niscaya kalian tidak akan tersesat. “ ( al-Hadist )
Oran yang bisa menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan adalah merupakan hidayah dari Allah, karena tidak semua orang bisa melakukan itu. Tapi itu bukan berarti bahwa kita tidak bisa seperti para huffazh, selama ada keinginan dan niat yang tulus, ikhlas kepada Allah niscaya Allah akan meberikan petunjuk kepadanya…
Nah untuk itu, ini ada beberapa tips di dalam menghafal dan muraja’ah Al-qur’an.
Tips menghafal dan muraja’ah Al-Qur’an
1.Ikhlas, jadikanlah niat dan tujuanmu menghafal adalah untuk bertaqarrub kepada Allah ta’ala. Waspadalah jangan karena motivasimu kerang ingin mendapatkan kedudukan di tengah manusia, atau mendapatkan penghasilan harta, honor dan penghargaan, karena Allah tidak akan menerimah suatu pengmalan kecuali dengan niat yang murni dan ikhlas.
2.Jauh dari maksiat dan dosa
3.Memamfaatkan kesempatan muda dari usia kecil. Karena anak kecil hatinya masih kosong dan minim dari kesibukan, tapi itu bukan berarti orang yang sudah tua gak bisa menghafal. Cuman lebih afdhalnya dari usia sejak dini.
4.Memamfaatkan waktu-waktu semangat dan kosong, dan tidak menghafal pada waktu lelah atau ketika pikiran sedang sibuk dengan urusan apa saja, karena bisa menghalangi konsentrasi hafalan. Alangkah baiknya kalau memilih waktu setelah sholat shubuh, itu waktu yang paling bermamfaat bagi yang tidur awal.
5.Memilih tempat yang tepat untuk menghafal dan muraja’ah yaitu tempat yang jauh dari keramaian, karena hal itu bisa memecah konsentrasi pikiran.
6.Motivasi yang sesungguhnya dan hasrat yang kuat.
7.Membatasi mushaf yang satu cetakan. Di utamakan memilih cetakan mushaf khusus untuk mushaf penghafal. Di sarankan jangan sering berganti-ganti mushaf, karena akan menimbulkan terbentuknya berbagai bentuk cetakan dan tulisn itu bisa menghilangkan konsentrasi dan mengacaukan hafalan.
8.Mengoreksi pengucapan terhadap orang yang ahli dalam ilmu tajwid.
9.Memahami maknanya. Ini sangat membantu untuk membuat kita mudah mengingatnya dan mudah dalam menghafalnya, dan akan membuat hafalan kita lebih melekat.
10.Cepat hafal menyebabkan cepat lupa. Sebagian orang2 menghafal dengan membaca potongan dari lembaran2 ayat Al-Qur’an hanya 2 kali atau 3 kali lalu mengira bahwa dia sudah hafal dan pindah ke ayat selanjutnya karena ingin cepat, di sebabkan karena waktu yang sempit atau berlomba dengan temannya atau tekanan ustaznya. Cara ini sebenarnya gak bagus, lebih baik sedikit asal kontinyu dan melekat.
kontinyu dalam menghafal dan membaca Al-Qur’an.
11.Menghafal sendiri sedikit manfaat. Usahakan setiap selesai menghafal satu ayat atau 2 ayat perdengarkan kepada orang lain, bisa kepada istri, kepada saudara, atau teman, tapi lebih baiknya kepada ustadznya.
12.Teliti terhadap ayat-ayat yang mirip. Alangkah baiknya kalo kamu tulis ayat2 yang serupa dan mirip di sebuah kertas khusus dan menandai tempat atau lembaran2 atau juz2 yang ada kemiripan di dalam Al-Qur’an. ( ini pernah saya lakukan waktu masih menghafal, dan ternyata sangat membantu untuk mengingatnya..hehehe…
Nah itulah beberapa tips2 dalam menghafal dan muraja’ah Al-Qur’an semoga bermamfaat…
Ada yang mau nyoba silahkan…silahkan…:-D
Wassalam.
Olehnya itu Rasulullah perpesan kepada para sahabat dan untuk semua ummatnya agak senantiasa berpegang teguh kepada Al-qur’an dan As-sunnah, segaimana yang beliau pesankan dalam hadistnya “ aku meninggalkan dua pusaka untuk kalian barang siapa yang berpegang teguh kepadanya niscaya kalian tidak akan tersesat. “ ( al-Hadist )
Oran yang bisa menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan adalah merupakan hidayah dari Allah, karena tidak semua orang bisa melakukan itu. Tapi itu bukan berarti bahwa kita tidak bisa seperti para huffazh, selama ada keinginan dan niat yang tulus, ikhlas kepada Allah niscaya Allah akan meberikan petunjuk kepadanya…
Nah untuk itu, ini ada beberapa tips di dalam menghafal dan muraja’ah Al-qur’an.
Tips menghafal dan muraja’ah Al-Qur’an
1.Ikhlas, jadikanlah niat dan tujuanmu menghafal adalah untuk bertaqarrub kepada Allah ta’ala. Waspadalah jangan karena motivasimu kerang ingin mendapatkan kedudukan di tengah manusia, atau mendapatkan penghasilan harta, honor dan penghargaan, karena Allah tidak akan menerimah suatu pengmalan kecuali dengan niat yang murni dan ikhlas.
2.Jauh dari maksiat dan dosa
3.Memamfaatkan kesempatan muda dari usia kecil. Karena anak kecil hatinya masih kosong dan minim dari kesibukan, tapi itu bukan berarti orang yang sudah tua gak bisa menghafal. Cuman lebih afdhalnya dari usia sejak dini.
4.Memamfaatkan waktu-waktu semangat dan kosong, dan tidak menghafal pada waktu lelah atau ketika pikiran sedang sibuk dengan urusan apa saja, karena bisa menghalangi konsentrasi hafalan. Alangkah baiknya kalau memilih waktu setelah sholat shubuh, itu waktu yang paling bermamfaat bagi yang tidur awal.
5.Memilih tempat yang tepat untuk menghafal dan muraja’ah yaitu tempat yang jauh dari keramaian, karena hal itu bisa memecah konsentrasi pikiran.
6.Motivasi yang sesungguhnya dan hasrat yang kuat.
7.Membatasi mushaf yang satu cetakan. Di utamakan memilih cetakan mushaf khusus untuk mushaf penghafal. Di sarankan jangan sering berganti-ganti mushaf, karena akan menimbulkan terbentuknya berbagai bentuk cetakan dan tulisn itu bisa menghilangkan konsentrasi dan mengacaukan hafalan.
8.Mengoreksi pengucapan terhadap orang yang ahli dalam ilmu tajwid.
9.Memahami maknanya. Ini sangat membantu untuk membuat kita mudah mengingatnya dan mudah dalam menghafalnya, dan akan membuat hafalan kita lebih melekat.
10.Cepat hafal menyebabkan cepat lupa. Sebagian orang2 menghafal dengan membaca potongan dari lembaran2 ayat Al-Qur’an hanya 2 kali atau 3 kali lalu mengira bahwa dia sudah hafal dan pindah ke ayat selanjutnya karena ingin cepat, di sebabkan karena waktu yang sempit atau berlomba dengan temannya atau tekanan ustaznya. Cara ini sebenarnya gak bagus, lebih baik sedikit asal kontinyu dan melekat.
kontinyu dalam menghafal dan membaca Al-Qur’an.
11.Menghafal sendiri sedikit manfaat. Usahakan setiap selesai menghafal satu ayat atau 2 ayat perdengarkan kepada orang lain, bisa kepada istri, kepada saudara, atau teman, tapi lebih baiknya kepada ustadznya.
12.Teliti terhadap ayat-ayat yang mirip. Alangkah baiknya kalo kamu tulis ayat2 yang serupa dan mirip di sebuah kertas khusus dan menandai tempat atau lembaran2 atau juz2 yang ada kemiripan di dalam Al-Qur’an. ( ini pernah saya lakukan waktu masih menghafal, dan ternyata sangat membantu untuk mengingatnya..hehehe…
Nah itulah beberapa tips2 dalam menghafal dan muraja’ah Al-Qur’an semoga bermamfaat…
Ada yang mau nyoba silahkan…silahkan…:-D
Wassalam.
Senin, 25 Januari 2010
Selasa, 05 Januari 2010
Detik2 UN
Saat ini banyak sekolah2 lagi ngadain try out. begitu juga di sekolahku . do'ain yach...... moga2 dengan Try out ini nak Indonesia lulus semua . Amiiiiiiiiiiiiiiiiin. yach walaupun agak pusing2 gitu dech..............
Kehilangan Seseorang yang Dikagumi
Pada tanggal 30 Desember 2009 pkl.18.45, kita sebagai rakyat Indonesia sedang berduka cita . Guru bangsa sekaligus presiden RI ke-4 telah menuju ke Rahmatullah. Seluruh penjuru dunia merasa kehilangan. Karena sikap beliau yang tidak pandang bulu.
Langganan:
Postingan (Atom)